Senin, 25 Januari 2016

Self Rescue

Dalam kegiatan arung jeram, keselamatan setiap peserta adalah hal yang utama.Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan arung jeram ini.
Namun tetap perlu disadari oleh setiap peserta bahwa kegiatan arung jeram ini tidak akan pernah lepas dari segala resiko dan bahaya, baik oleh faktor manusia, peralatan maupun faktor alam yang menyertainya. Tapi anda tidak perlu cemas, karena justru disinilah letak salah satu kegembiraan yang akan anda rasakan saat bermain-main dengan air.
Self rescue atau tindakan penyelamatan diri saat melakukan kegiatan arung jeramini perlu anda cermati betul. Walau anda akan dipandu oleh skipper yang berpengalaman, namun skipper tersebut tetap memiliki keterbatasan. Sehingga hal terbaik yang harus anda lakukan adalah melakukan tindakan penyelamatan diri sebelum datang team rescue yangakan membantu anda.
Prinsip setiap tindakan penyelamatan dalam kegiatan arung jeram adalah menyelamatkan diri sendiri sebelum melakukan tindakan penyelamatan terhadap orang lain, dan si penyelamat harus benar-benar berada dalam kondisi yang aman dalam melakukan tindakan penyelamatan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko lainnya dan kemungkinan bertambahnya korban.
Berikut dijelaskan hal apa saja yang harus anda lakukan dalam self rescue. Swimmer Swimmer adalah istilah yang digunakan oleh kalangan boater untuk menyebut orang yang terlempar keluar dari perahu saat berarung jeram. Jika anda belum pernah mengalaminya, percayalah suatu saat anda akan mengalaminya (Believe Me !!!). Bagi anda yang kali pertama melakukan kegiatan arung jeram, anda tidak perlu khawatir.
Banyak peserta yang kali pertama mengikuti kegiatan arung jeram mengalami hal ini dan tidak terjadi apa-apa dengan mereka bahkan menjadi cerita menarik bagi rekan-rekannya dan menimbulkan kesan tersendiri bagi yang mengalami. Namun tidaksedikit pula peserta yang tidak mengalaminya dalam setiap kegiatan yang diikuti. Hal pertama yang harus anda lakukan jika mengalami swimmer adalah JANGAN PANIK!!! Mengapa jangan panik? Karena jika terjadi kepanikan, anda tidak akan tahu apa yang harus anda lakukan untuk tindakan self rescue. Setelah anda dapat mengatasi rasa panik, selanjutnya anda harus menyadari dan mengetahui situasi disekeliling anda. Teknik berenang di arus.

Teknik Berenang bagi Rafter

Rafter atau penggiat arung jeram, tak bisa lepas dari bahaya walaupun di kondisikan memakai perahu rafting yang boleh dikatakan aman untuk pengarungan sungai. Bagaimana jika tiba – tiba kita tercebur di air deras saat perahu rafting kita berada di tengah sungai? Ini juga perlu di ketahui oleh para penggila arung jeram. Jadikan andarafteryang mengetahui teknik berenang di arus deras.
Berenang Menuju Eddies ( pusaran air )
Bila seorang rafter terjatuh dari perahu dan masuk kedalam sebuah jeram, maka yang paling baik dan tidak membahayakan adalah melakukan sebuah aggressive swimming menuju kesebuah eddies. Sebuah eddies yang cukup besar bisa digunakan untuk beristirahat. Hal ini berlaku juga bagi rafter yang akan melakukanscouting ( melihat lintasan sungai ) terhadap jeram – jeram berikutnya dihilir sungai ( downstream ).
Untuk memasuki sebuah eddies, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperhatikan situasi di sekitar jeram. Perhatikan batu – batu yang muncul kepermukaan, strainer ( hambatan yang merintangi sungai : cabang pohon, dll ),sweeper ( pohon yang jatuh kedalam air ), pillow ( arus sungai menabrak batu membentuk riak gelombang air ) danstanding wave ( bentukan ombak berdiri yang tinggi ). Hal ini harus menjadi perhatian utama, karena dalam kondisi batu – batu atau banyaknya hambatan dan aliran air yang sangat kuat, tidak mungkin bagi kita untuk melakukanactive swimming ( berenang secara aktif ) dengan efektif menuju eddies.
Berenang Memegang Dayung
Ketika terjatuh dari perahu, sebaiknya dayung yang kita pergunakan jangan sampai terlepas jauh, karena berenang sambil memegang dayung apabila mengetahui tekhniknya sangat membantu.
Pada saat berenang di jeram, perhatikan situasi disekitar kita. Cara memegag dayung sama dengan seperti saat kita mendayung. Tangan yang satu memegang T-grip dan yang lainnya memegang tangkai. Saat situasi memungkinkan, segera gerakan dayung dengan blade ( bilah dayung ) terlebih dahulu kayuh dari belakang ke depan untuk mengarahkan tubuh kita. Bila tidak memungkinkan Balikan tubuh dari posisi terlentang ( defensive swimming ) menjadi terlungkap, lakukan gerakan mendayung secara lurus searah dengan badan dari atas kepala sampai dada, kearah tujuan kita.
Perhatikan kecepatan aliran air, karena hal tersebut dapat menghambat upaya kita untuk menepi, baik keperahu atau menuju eddies. Kecepatan gerakan mengayuh dayung untuk menolak tubuh harus lebih cepat dari kecepatan aliran air, sehingga kita akan segera menepi. Pada saat melakukan penolakan, perhatikan juga posisi tubuh kita, karena ketika dayung dikayuh akan menghasilkan tenaga yang memungkinkan badan kita berputar, sehingga upaya untuk menepi akan sia – sia.
Berenang Di Wave
Berenang di wave ( ombak sungai ) adalah hal yang menyenangkan. Tetapi harus diingat bahwa wave tidak selamanya dalam keadaan menyenangkan. Panjang wave biasanya terbatas sekitar 100 m, bentuknya cenderung tidak kontinyu dan tidak stabil. Hal ini disebabkan karena struktur sungai yang membentuknya, sehingga pada sebuah sungai mungkin hanya ada beberapa wave dengan panjang hanya beberapa meter. Pada saat berenang pada wave yang tinggi ( standing wave ) akan lebih mudah dan aman dengan melakukan gerakan menyelam ke bagian bawah ombak yang tinggi tersebut, sebelum terlebih dahulu mengambil nafas. Setelah muncul kepermukaan orientasi situasi dan lakukan defensive swimming kembali.
Pada kondisi tertentu, berenang di wave harus ekstra hati – hati dan siaga, karena medan yang dilalui akan mengalami perubahan yang drastis. Mungkin dari kondisi wave yang menyenangkan akan dilanjutkan pada hole yang besar atau pillow yang dangkal.
Berenang Di Hole
Suatu kondisi tertentu mungkin kita akan berenang di hole, hole adalah bentukan arus yang tertahan rintangan ( batu ) menyebabkan arus putar seperti roda dengan arus permukaan mengarah kehulu dan bagian bawah mengarah ke hilir.
Jika tidak mengetahui tekniknya, kita dapat terus tertahan oleh arus balik dan berputar – putar di hole, hal ini sangat berbahaya. Cara berenang supaya dapat keluar dari hole adalah ketika sebelum masuk hole merubah posisi berenang kita dengan melakukan gerakan cannon ball. Peluk kedua dengkul, tundukan kepala, buat badan seperti bola. Dengan posisi tubuh seperti ini kemungkinan tubuh terkena hambatan arus akan sedikit, biasanya akan relatif lebih mudah terlepas dari hole. Jika sudah terjebak, berenang sekuatnya ke arah kiri atau kanan memanfaatkan arus kuat menuju hilir.
Ada dua jenis hole dimana jalan keluarnya adalah harus berenang mengikuti arus balik yang menabrak arus kuat ke hilir. Pada saat itu tubuh kita akan terbawa ke dalam air dan terdorong beberapa meter keluar dari hole. Hal tersebut terjadi karena air yang jatuh dari dam memiliki kekuatan yang besar umtuk mendorong apa saja yang ada di bawahnya. Tetapi jangan sampai terjebak ke dalam backwash( arus balik yang menggulung ), karena untuk melepaskan diri dari dalam backwash sangat sulit.
Berenang Di Undercut
Terjepit di undercut ( lorong / celah batu / tebing yang berongga tertutup air ) adalah mimpi buruk bagi para rafter. Cara terbaik untuk keluar dari undercut adalah dengan berenang sekuat tenaga untuk menjauh dan keluar, biasanya 45 derajat melawan ke arah kiri atau kanan tergantung dimana posisi undercut.
Jika sudah terlalu dekat, balikkan badan pada posisi terlentang, kemudian angkat kaki tinggi – tinggi, jauhkan tubuh dari dinding batu, dengan menekan kaki ke dinding dengan mengarahkan tubuh 45 derajat keluar. Jika tidak berhasil dan setengah badan kita sudah tersedot, biasanya bagian kaki gunakan tangan untuk menahan supaya badan kita tetap berada di luar atau jika ada pegangan yang kokoh segera bertahan untuk menunggu pertolongan dari rekan yang lain.
Apabila seluruh badan sudah masuk ke dalam undercut, segera peluk kedua lutut, kemudian tunggu beberapa detik dan jangan melawan dengan harapan badan kita tetap di arus utama dan terseret keluar. Jangan menutup mata supaya kita tahu saat berada di dalam undercut yang gelap. Apabila badan kita terjepit atau berputar – putar didalam undercut, usahakan tetap tenang.
Jika badan kita terjepit, pelajari keadaan, coba untuk melepaskan diri, cari tempat berpijak, tolak sekuatnya dan berenang ke arah luar. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah tidak panik dan mempertahankan kesadaran. Setelah dapat keluar cari eddies terdekat dan berenang masuk kedalamnya. Setelah berhasil mengamankan diri, kalau masih sanggup langsung bersiap untuk menolong rekan lain atau menyelamatkan barang – barang yang hanyut terbawa air.
Berenang Di Sweepers Dan Strainers
Beberapa rintangan yang harus diwaspadai oleh para rafter adalah rintangan pohon yang jatuh ke dalam air (sweeper ) dan sebuah rintangan yang menghambat diatas permukaan air ( strainer ) yang di dalamnya terdapat sebuah hole atau dam yang berbahaya. Bila kita terjebak di dalam sweeper dan stainer ini, kita akan menemukan kesulitan untuk melepaskan diri dari rintangan tersebut karena badan tertahan rintangan dan terdorong arus sungai.
Cara Melepaskan Diri Dari Sweeper Atau Stainer
Bila kita akan menghadapi sweeper atau stainer, cobalah untuk berenang menghindar skuat tenaga. Saat benturan atau tabrakan dengan stainer atau sweeper tidak terelakan, berputarlah dengan poros perut dengan muka menghadap ke arah downstream dan usahakan tubuh tetap berada di permukaan air. Pusatkan perhatian untuk mendekati batang pohon atau mulut goa, buat gerakan dengan kaki terlebih dahulu dan tarik tubuh kita keatasnya dengan bagian kepala terlebih dahulu menggunakan pegangan yang dapat kita temukan di sekitar kita. Bila hal tersebut tidak dapat dilakukan di atas sebuah batang pohon / sweeper, cobalah bertahan sampai ada yang menyelamatkan kita.
Bila kita benar – benar harus melewati di bawah sweeper tersebut, hal pertama yang harus kita lakukan adalah rasakan rintangan – rintangan yang ada dengan kaki atau tangan. Berenang di bawah stainer atau sweeper merupakan usaha terakhir untuk melepaskan diri dari rintangan – rintangan tersebut.

WATER RESCUE

Di Indonesia bencana seperti banjir sering sekali terjadi. Oleh karena itu sebagai salah satu potensi SAR di Indonesia harus bisa menanggulanginya. Untuk bisa meminimalisir korban kita harus mempunyai materidan pengetahuan tentang SAR. Salah satu dari banyak materi tentang SAR yang harus dipelajari adalah WATER RESCUE. Dengan semakin banyaknya potensi-potensi SAR yang berkompeten maka kita dapat meminimalisir korban sesedikit mungkin.
Water Rescue merupakan salah satu teknik pertolongan yang dilakukan di air.  Atau suatu tindakan penyelamatan secara efektif dan efisien, jika manusia dan segala sesuatu yang berharga berada dalam keadaan yang mengkhawatirkan di air.
Banjir
Banjir adalah bencana alam yang diakibatkan meluapnya aliran sungai disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga volume air yang masuk ke dalam sungai tidak dapat tertampung dan merendam lngkungan sekitarnya.
Banjir Bandang
Banjir bandang adalah bencana banjir yang disertai dengan ikutnya material-material seperti batu, tanah, kayu-kayu besar dan bongkahan-bongkahan benda lainnya.
Langkah-langkah dasar Water Rescue :
  1. Perhitungan dan pertimbangan
Kemampuan penolong untuk memilih dan menentukan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, serta  metode yang harus dilakukan. Penolong akan lebih mudah memilih prosedur pertolongna yang paling cepat dengan resiko yang sangat kecil.
  1. Pengetahuan
Banyk bahaya-bahaya di air, pengetahuan ini sangat perlu karena dapat diterapkan setiap langkah usaha pertolongan.
  1. Keahlian seorang petugas
Di air harus mempunyai keahlian pada semua aspek pertolongan.
  1. Kesiapan Fisik
Sebagai seorang penyelamatkejadian di air semua pengetahuan, keterampilan dan kemampuan lain yang dipunyai, maka tinggal pertanyaan mampukah melakukan dengan keadaan sesungguhnya dimana jiwa  seseorang dalam bahaya. Keempat komponen di atas harus dimiliki oleh seorang rescuer yang selalu siap dalam memberikan pertolongan guna menyelamatkan jiwa.
Perlengkapan dalam Water Rescue :
  1. Perahu : perahu dalam pemgarungan haruslah aman dari benturan dan abrasi serta mudah dikendalikan.
  2. Pompa : berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam perahu. Pompa dibagi dalam pompa kaki dan pompa tangan.
  3. Repair Kit : terdiri dari lem, benang, nylon, jarum jahit, dan bahan penambal.
  4. Rescue rope : berfungsi untuk menolong anggota tim yang terjatuh ke sungai dan dapat berguna juga dalam linning dan scouting. Tali terbuat dari bahan nylon dengan warna mencolok agar dapat terlihat oleh korban, mempunyai daya apung yang tinggi.
  5. Dry bag : kantong ini berguna untuk menyimpan kaera, obat-obatan, makanan dan benda-benda lain agar tidak basah.
  6. Carabiner : terbuat dari alumunium alloy, berguna untuk menghubungkan satua alat dengan alat lainnya. Misalnya untuk mengaitkan throw bag pada D-ring (cincin metal berbentuk D yang menempel pada perahu)
  7. Dayung : berguna dalam manuver, mengatur gerakan perahu. Biasanya terbuat dari ka, alumunium, fiberglass. Bagian dari dayung terdiri dari gagang tangkai (T-Grip), tangkal dayung dan bilah (blade)
  8. Helm : penutup kepala berguna untuk melindungi kepala bagian ning, pelipis, telinga, dan kepala bagian belakang dan benturan. Terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah dan memiliki lubang-lubang kecil di atasnya.
  9. Jaket pelampung : berguna untuk mengapungkan tubuh, melindungi tubuh dari dingin dan bagian tubuh yang penting.
  10. Peluit : digunakan untuk membantu pemberitahuan kode bahaya tertentu.
Jenis-jenis Perahu :
  1. Perahu karet
Perahu yang terbentuk dari tabung udara dan terbuat dari karet berserat. Dlam tabung terdapat sekat-sekat yang berbentuk ruangan yang terpisah, sehingga jika bocor maka yang lain tidak terpegaruhdan perahu masih bisa mengambang.
  1. Landing Craft Rubber (LCR)
Perahu berbentuk seperti tapak kudda dan bagian belakang terdapat kayu.
  1. River Boat
Perahu berbentuk oval khusus untuk mengarungi arus deras.
  1. Kayak
Perahu dengan bentuk lancip pada bagian depan dan belakang
Cara masuk ke air :
  • Slide in entry
Digunakan jika kedalaman sungai atau perairan tidak diketahui. Cara yang paling aman:
  • Buat posisi seaman mungkin di tepi air dan masukkan salah satu kaki
  • Rasakan pijakan kaki apakah berbahaya atau tidak
  • Jatuhkan badan dan tahan berat badan dengan tangan
  • Step In
Dapat digunakan jika air jernih, kedalaman dapat dikeyahui dan tidak ada benda berbahaya di dalam air.
  • Lihat arah tujuan air
  • Melangkah dengan hati-hati
  • Ketika masuk air pastikan lutut menekuk atau kaki menyentuh bokong
  • Compact Jump
Digunakan untuk mencapai kedalaman yang lebih dari 1 meter.
  • Letakkan kedua tangan menyikap dada
  • Melangkah pada tepian air dengan satu kaki, kaki yang lain dan pastikan kedua kaki menyentuh dasar
  • Tubuh vertikal dan memakai pelindung’
  • Setelah di dalam air pengereman dapat dilakukan oleh kaki atau tangan
  • Staddle Entry
Digunakan jika masuk ke air yang dalam dari krtinggian yang rendah dan dapat melihat korban. Teknik ini tidak digunakan pada ketinggian diatas satu meter atau perairan dangkal.
  • Ambil jarak yang cukup dari tepian
  • Lakukan loncatan dengan satu kaki lurus dan kaki lainnya sedikit ditekuk
  • Tangan lurus ke samping
  • Pandangan lurus ke depan
  • Swallow Dive
Digunakan pada yang jernih, keadaan di bawah air dapat dilihat dan kedalaman diketahui.
  • Berdiri di tepian lihat ke bawah dan ke depan untuk menentukan arah lompatan
  • Tekuk lutut dan gunakan tyangan untuk membantu meneambah momentum ke depan.
  • Lakukan lompatan sejauh mungkin ke air
  • Masuk dengan hamper horizontal dengan permukaan air
  • Kaki dan tangan diluruskan
  • Jaga kepala di antara dua tangan dan mata melihat ke air
  • Mulailah berenang dengan menunaikan kepala ke permukaan
Penyelamatan dengan berenang mendekati korban :
  • Kalau sudah dekat dengan korban, usahakan jangan sampai dipegang oleh korban.
  • Berhenti beberapa meter dari korban dan peringatkan dia bahwa anda akan menolongnya.
  • Kalau korban pingsan, setelah pingsan, histeris gunakan pendekatan terhadap korban.
Menolong korban yang terjebak di tengah kepungan air:
  •  Melakukan penyelamatan secara langsung selama kondisi air dapat dilewati dengan banyak.
  •  Menggunakan sistem tali dengan teknik drag untuk menyelamatkan korban.

Minggu, 24 Januari 2016

KOPERASI

Bab I Pendahuluan

a.     Latar belakang masalah

Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama, melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama dari para anggotannya.

Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi terbatas. Dalam rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-perkumpulan Koperasi.

Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 .

Cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan rakyat Indonesia. Meski selalu mendapat rintangan, namun Koperasi tetap berkembang. Seiring dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula perundang-undangan yang digunakan. Perkembangan dan perubahan perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu mengikuti perkembangan jaman.

b.     Rumusan masalah

Untuk lebih memaksimalkan tulisan dari pembahasan saya dalam materi ekonomi koperasi, saya akan memberitahu apa saja yang harus di bahas dalam tulisan saya, yaitu:

·         Apa saja yang harus diketahui tentang ekonomi koperasi

c.     Tujuan

1.      Supaya dapat menjelaskan pengertian ekonomi koperasi
2.      Supaya dapat mengetahui penjelasan detail tentang ekonomi koperasi

d.     Manfaat penulisan

Ketika sebuah penulisan akan ditulis, pembaca diharuskan membaca manfaat – manfaat dari tulisan ini, yaitu:

1.      Dapat memahami isi perbedaan dari ekonomi koperasi
2.      Akan lebih memahami isinya
3.      Agar bisa menjelaskan semua materi ekonomi koperasi

e.     Sistematika penulisan
1.      Bab I pendahuluan
A.   Latar belakang masalah
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan
D.    Manfaat penelitian
E.     Sistematika penulisan

2.      Bab II telaah pustaka
A.    Pengertian koperasi
B.     Penjelasan prinsip koperasi
C.     Penjelasan mengenai ide koperasi
D.    Penjelasan definisi koperasi

3.      Bab III analisis dan pembahasan
A.    Penjelasan nilai – nilai koperasi
B.     Penjelasan fungsi dan peran
C.     Perbedaan koperasi dan badan usaha non koperasi

4.      Bab IV penutup
A.    Kesimpulan

Daftar Pustaka

Bab II Telaah Pustaka

A.  Pengertian Koperasi
Koperasi adalah asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi. Dari pengertian di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

1.      Asosiasi orang-orang. Artinya, Koperasi adalah organisasi yang terdiri dari orang-orang yang terdiri dari orang-orang yang merasa senasib dan sepenanggungan, serta memiliki kepentingan ekonomi dan tujuan yang sama.

2.      Usaha bersama. Artinya, Koperasi adalah badan usaha yang tunduk pada kaidah-kaidah ekonomi yang berlaku, seperti adanya modal sendiri, menanggung resiko, penyedia agunan, dan lain-lain.

3.      Manfaat yang lebih besar. Artinya, Koperasi didirikan untuk menekan biaya, sehingga keuntungan yang diperoleh anggota menjadi lebih besar.

4.      Biaya yang lebih rendah. Dalam menetapkan harga, Koperasi menerapkan aturan, harga sesuai dengan biaya yang sesungguhnya, ditambah komponen lain bila dianggap perlu, seperti untuk kepentingan investasi.

Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata: bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengertian Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

B.   Penjelasan prinsip koperasi

Koperasi bekerja berdasarkan beberapa prinsip. Prinsip ini merupakan pedoman bagi Koperasi dalam melaksanakan nilai-nilai Koperasi.

1.      Keanggotaan sukarela dan terbuka. Koperasi adalah organisasi yang keanggotaannya bersifat sukarela, terbuka bagi semua orang yang bersedia menggunakan jasa-jasanya, dan bersedia menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa membedakan gender, latar belakang sosial, ras, politik, atau agama.

2.      Pengawasan oleh anggota secara demokratis. Koperasi adalah organisasi demokratis yang diawasi oleh anggotanya, yang secara aktif menetapkan kebijakan dan membuat keputusaan laki-laki dan perempuan yang dipilih sebagai pengurus atau pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Dalam Koperasi primer, anggota memiliki hak suara yang sama (satu anggota satu suara) dikelola secara demokratis.

3.      Partisipasi anggota dalam kegiatan ekonomi. Anggota menyetorkan modal mereka secara adil dan melakukan pengawasan secara demoktaris. Sebagian dari modal tersebut adalah milik bersama. Bila ada balas jasa terhadap modal, diberikan secara terbatas. Anggota mengalokasikan SHU untuk beberapa atau semua dari tujuan seperti di bawah ini :

a.       Mengembangkan Koperasi. Caranya dengan membentuk dana cadangan, yang sebagian dari dana itu tidak dapat dibagikan.
b.      Dibagikan kepada anggota. Caranya seimbang berdasarkan transaksi mereka dengan koperasi.
c.      Mendukung keanggotaan lainnya yang disepakati dalam Rapat Anggota.

4.      Otonomi dan kemandirian. Koperasi adalah organisasi otonom dan mandiri yang diawasi oleh anggotanya. Apabila Koperasi membuat perjanjian dengan pihak lain, termasuk pemerintah, atau memperoleh modal dari luar, maka hal itu haarus berdasarkan persyaratan yang tetap menjamin adanya upaya:

a.       Pengawasan yang demokratis dari anggotanya.
b.      Mempertahankan otonomi koperasi.

5.      Pendidikan, pelatihan dan informasi. Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manager, dan karyawan. Tujuannya, agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan lebih efektif bagi perkembangan Koperasi. Koperasi memberikan informasi kepada maasyarakat umum, khususnya orang-orang muda dan tokoh-tokoh masyaralat mengenai hakekat dan manfaat berkoperasi.

6. Kerjasamaa antar koperasi. Dengan bekerjasama pada tingkat lokal, regional dan internasional, maka:

a.       Gerakan Koperasi dapat melayani anggotanya dengan efektif.
b.      Dapat memperkuat gerakan Koperasi.

7. Kepedulian terhadap masyarakat. Koperasi melakukan kegiatan untuk pengembangan masyarakat sekitarnya secara berkelanjutan melalui kebijakan yang diputuskan oleh Rapat Anggota.

C.   Penjelasan mengenai ide koperasi

Dalam pengertian yang amat umum, ide adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai. Cita-cita berkoperasi juga tumbuh dan berkembang dari berbagai ide yang melandasinya. Ide berkoperasi, telah berkembang jauh sebelum koperasi itu sendiri berwujud sebagai koperasi. Ide yang berasal dari berbagai pandangan itu kemudian melebur ke dalam prinsip-prinsip, asasasas, atau sendi-sendi dasar koperasi. Dunia perkoperasian mencatat nama seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia, Ivan Emelianoft (1860-1900), yang melarikan diri ke Amerika, kemudian membuat disertasi doktornya berjudul : “Economic Theory Of Cooperation". Buku ini kemudian menjadi buku teori koperasi yang terkenal.

Demikian juga Paul Lambert, seorang aktivis koperasi di Eropa, dalam bukunya yang terkenal: “Studies On The Social Phylosophy 1) Disadur dari buku Dinamika Gerakan Koperasi Indonesia oleh H.M. Iskandar Soesilo Of Cooperation ", telah mengupas tentang ide dasar falsafah koperasi yang berangkat dari nilai-nilai kerja sama.

Kerja sama (cooperation), memang bukan hall yang baru. Bahkan secara universal, mungkin sama panjangnya dengan sejarah umat manusia itu sendiri. Sangat mustahil seseorang dapat hidup sendiri. Bergaul, bersosialisasi dan ber homo homini socius adalah naluri setiap manusia. Sebagai anggota masyarakat, seseorang tentu memiliki naluri untuk bekerja sama dan tolong menolong. Di berbagai belahan dunia akan dengan mudah dapat ditemukan bentuk-bentuk kerja sama yang bersifat "gemeinschaft" atau semacam paguyuban. Antara lain misalnya: perkumpulan tolong menolong, perkumpulan yang mengurus acara perkawinan, perkumpulan yang mengurus pembuatan rumah secara bersama-sama, perkumpulan yang mengurus acara kematian, perkumpulan persaudaraan dan sebagainya, yang pada umumnya diikat kuat oleh semangat solid yang tinggi.

Secara Teoritik, beberapa ide yang melandasi lahirnya prinsip-prinsip koperasi antara lain adalah solidaritas, demokrasi, kemerdekaan, alturisme (sikap memperhatikan kepentingan orang lain selain kepentingan diri sendiri), keadilan, keadaan perekonomian negara dan peningkatan kesejahteraan (Ima Suwandi, 1980).

D.   Penjelasan definisi koperasi

Calvert, memberi definisi tentang koperasi sebagai organisasi orang-orang yang hasratnya dilakukan sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk mencapai tujuan ekonomi masing-masing.

Drs A. Chaniago memberi definisi koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.

Organisasi Buruh Sedunia (Intemational Labor Organization/ILO), dalam resolusinya nomor 127 yang dibuat pada tahun 1966, membuat batasan mengenai ciri – ciri utama koperasi yaitu:

1.      Merupakan perkumpulan orang-orang
2.      Yang secara sukarela bergabung bersama
3.      Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama
4.      Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis dan;
5.      Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian resiko dan manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota aktif berpartisipasi.

Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:

1.      Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melaui pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan diawasi secara demokratis;
2.      Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan kebutuhan dan kepentingan ekonomi;
3.      Koperasi adalah perusahaan yang hams memberi pelayanan ekonomi kepada anggota;


Bab III Analisis dan Pembahasan

A.   Penjelasan nilai – nilai koperasi

Dalam pernyataan Aliansi Koperasi Sedunia, tahun 1995, tentang Jatidiri koperasi, Nilai-nilai Koperasi dirumuskan sebagai berikut:

Koperasi bekerja berdasarkan nilai-nilai

1.      Nilai-nilai organisasi
a.       Menolong diri sendiri
b.      Tanggung jawab sendiri
c.       Demokratis
d.      Persamaan
e.       Keadilan
f.       Kesetiakawanan

2.      Nilai-nilai etis
a.       Kejujuran
b.       Tanggung jawab sosial
c.       Kepedulian terhadap orang lain.

B.   Penjelasan fungsi dan peran

1.      Fungsi Koperasi antara lain adalah:
a.      Memenuhi kebutuhan anggota untuk memajukan kesejahteraannya;
b.      Membangun sumber daya anggota dan masyarakat;
c.      Mangembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota;
d.     Mengembangkan aspirasi ekonomi anggota dan masyarakat di lingkungan kegiatan koperasi;
e.      Membuka peluang kepada anggotanya untuk mengaktualisasikan diri dalam bidang ekonomi secara optimal.

2.      Peran Koperasi antara lain adalah sebagai:
a.       Wadah peningkatan tarat hidup dan ketangguhan berdaya saing para anggota koperasi dan masyarakat di lingkungannya;
b.      Bagian integral dari sistem ekonomi nasional;
c.       Pelaku stategis dalam sistem ekonomi rakyat;
d.      Wadah pencerdasan anggota dan masyarakat di lingkungannya.

C.  Perbedaan koperasi dan badan usaha non koperasi

Hal tersebut antara lain adalah:

1.      Koperasi adalah kumpulan orang, bukan kumpulan modal sebagaimana perusahaan non koperasi.

2.      Kalau di dalam suatu badan usaha lain yang non koperasi, suara ditentukan oleh besarnya jumlah saham atau modal yang dimiliki oleh pemegang saham, dalam koperasi setiap anggota memiliki jumlah suara yang sama, yaitu satu orang mempunyai satu suara dan tidak bisa diwakilkan (one man one vote, by proxy).

3.      Pada koperasi, anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan (owner-user), oleh karena itu kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi harus sesuai dan berkaitan dengan kepentingan atau kebutuhan ekonomi anggota. Hal yang demikian itu berbeda dengan badan usaha yang non koperasi. Pemegang saham tidak harus menjadi pelanggan. Badan usahanyapun tidak perlu harus memberikan atau melayani kepentingan ekonomi pemegang saham.

4.      Tujuan badan usaha non koperasi pada umumnya adalah mengejar laba yang setinggi-tingginya. Sedangkan koperasi adalah memberikan manfaat pelayanan ekonomi yang sebaik-baiknya (benefit) bagi anggota.

5.      Anggota koperasi memperoleh bagian dari sisa basil usaha sebanding dengan besarnya transaksi usaha masing-masing anggota kepada koperasinya, sedangkan pada badan usaha non koperasi, pemegang saham memperoleh bagian keuntungan sebanding dengan saham yang dimilikinya.

Bab IV Penutup

A.  Kesimpulan

Awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Hal itu menyebabkan munculnya ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja pada tahun 1896. Pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan konggres koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya konggres ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.

Adanya pergantian lambang koperasi di karenakan Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia. Koperasi didirikan untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau. Koperasi berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan. Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Dengan adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.

Daftar Pustaka