Teori
ekonomi mikro, sesuai dengan namanya (mikro), dapat diartikan sebagai “ilmu
ekonomi kecil”. Berdasarkan pada corak dan ruang lingkup analisisnya, teori
ekonomi mikro diartikan sebagai “Bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai
bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian”. Ada beberapa aspek
yang dianalisis teori ekonomi mikro, tiga aspek penting di antaranya adalah
sebagai berikut.
1)
Interaksi di Pasar Barang
Dilihat dari pandangan ekonomi mikro, suatu perekonomian
merupakan penggabungan dari berbagai jenis pasar barang. Oleh sebab itu untuk
mengenal corak kegiatan suatu perekonomian kita antara lain perlu memperhatikan
corak operasi suatu pasar. Pasar dalam pengertian ekonomi tidak berwujud secara
fisik; pasar merupakan pertemuan antara permintaan (demand) dan penawaran
(supply), atau mempertemukan penjual dan pembeli suatu barang. Melalui
interaksi di antara penjual dan pembeli, pasar akan menentukan tingkat harga
suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Contohnya adalah pasar
beras, pasar pakaian, pasar komputer, pasar mobil. Teori ekonomi mikro tidak
menerangkan operasi keseluruhan pasar-pasar tersebut. Untuk menunjukkan
bagaimana suatu pasar berfungsi dan beroperasi, teori ekonomi mikro hanya
menjelaskan tentang interaksi di antara penjual dan pembeli di suatu pasar
barang
2)
Tingkah Laku Pembeli dan Penjual
Dalam analisis ini teori ekonomi mikro bertitik tolak dari dua
asumsi. Asumsi pertama: para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi
mereka secara rasional; Asumsi kedua: para pembeli berusaha memaksimumkan
kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha berusaha
memaksimumkan keuntungan yang akan diperolehnya dari kendala-kendala yang
dimilikinya. Berdasarkan asumsi-asumsi tersebut, teori ekionomi mikro
menunjukkan (a) bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan untuk
membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya, dan (b) bagaimana seorang
penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.
3)
Interaksi di Pasar Faktor Produksi
Individu-individu
dalam perekonomian adalah pemilik faktor-faktor produksi. Mereka menawarkan
faktor-faktor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan
tersebut untuk selanjutnya akan digunakan guna membeli barang dan jasa yang
mereka butuhkan. Sebaliknya, penjual-penjual membutuhkan faktor-faktor produksi
untuk memproduksikan barang dan jasa. Oleh sebab itu mereka akan menjadi
pembeli faktor-faktor produksi. Interaksi di antara pembeli dan penjual
faktor-faktor produksi di berbagai pasar faktor produksi akan menentukan
“harga” suatu faktor produksi dan banyaknya jumlah faktor produksi tersebut
yang akan digunakan. Macam-macam faktor produksi dan “harganya” (balas jasa)
adalah tenaga kerja (labor) yang diberikan upah atau gaji (wages/salary), modal
(capital) yang diberikan bunga (interest) dan dividen, tanah (land) yang
diberikan sewa (rent) dan kewirausahaan (entrepreneurship) yang diberikan laba
(profit).
Referensi: Buku TEORI EKONOMI MIKRO, edisi ke-4, Prathama
Rahardja dan Mandala Manurung, LP-FEUI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar